Jumat, 14 Desember 2012

kolesterol dalam tubuh



Kolesterol merupakan substansi lemak hasil metabolisme yang banyak ditemukan dalam struktur tubuh manusia maupun hewan. Sudah diketahui bahwa keadaan kolesterol di dalam tubuh sangat esensial untuk kebutuhan sel. Kolesterol juga berfungsi sebagai bahan baku sintesis empedu dan merupakan komponen dalam membran sel. Meskipun kolesterol sangat dibutuhkan untuk tubuh, namun apabila keberadaannya berlebih dalam tubuh maka dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit degeneratif, seperti jantung koroner, kanker, hipertensi, dan diabetes. Kolesterol tubuh berasal dari dua sumber, yaitu yang berasal dari makanan disebut kolesterol eksogen, dan kolesterol yang diproduksi sendiri oleh tubuh disebut kolesterol endogen. Jika kolesterol yang berasal dari makanan sedikit, untuk memenuhi kebutuhan jaringan dan organ lain, maka sintesis kolesterol di dalam hati dan usus akan meningkat. Demikian juga sebaliknya, jika jumlah kolesterol dalam makanan meningkat maka sintesis kolesterol dalam hati dan usus akan menurun (Muchtadi, et al. 1993). Keadaan tersebut dimungkinkan karena di dalam tubuh terdapat sistem pengaturan umpan balik intrinsik, yaitu jika jumlah kolesterol yang dikonsumsi kecil maka sintesis kolesterol endogen akan meningkat dan sebaliknya.
Kolesterol merupakan sterol utama dalam jaringan manusia yang mempunyai formula C27H45OH, dan dapat dinyatakan sebagai 3 hidroksi-5,6 kolesten karena hanya mempunyai satu gugus hidroksil pada atom C3 dan ikatan rangkap pada C5 dan C6 serta percabangan pada C10, C13 dan C17 (Mayes, 1995). Kolesterol disintesis dari asetil-KoA yang dapat berasal dari perombakan karbohidrat, asam amino, dan lemak.


Jumlah kolesterol dalam sel di dalam tubuh manusia dan hewan diatur oleh banyak faktor. Pada umumnya semua faktor tersebut dapat dibagi menjadi dua macam. Faktor pertama adalah luar sel, seperti jumlah kolesterol bebas atau yang terikat dalam lipoprotein di luar sel, persediaan asam lemak bebas, dan adanya hormon tertentu. Faktor kedua adalah dalam sel, seperti kegiatan sistem enzim yang berperan dalam katabolisme kolesterol, jumlah persediaan terpenoida, lanosterol, dan skualen sebagai prekursor untuk sintesis kolesterol, jumlah hasil metabolisme kolesterol, adanya kegiatan pengangkutan kolesterol atau derivatnya keluar dari sel dengan mekanisme pengangkutan aktif melalui membran sel, dan pengaruh viskositas membran. Lebih lanjut dinyatakan pula bahwa dalam mengatur biosintesis kolesterol, kedua macam faktor tersebut bekerja saling berhubungan.

1 komentar:

  1. ada dua faktor dalam mengatur biosintesis kolesterol dalam tubuh manusia, yaitu faktor dalam sel dan luar sel.
    dari faktor luar sel terdapat pengaruh dari jumlah hasil metabolisme kolesterol.
    masalahnya, jika jumlah dari metabolisme kolesterol didapat hasil metabolisme yang tidak normal,bagaimana dengan laju biosintesis kolesterol itu sendiri?? apakah akan terjadi perubahan...???????????

    BalasHapus