Jumat, 30 November 2012

penentuan kadar nikotin dalam rokok



Alkaloid adalah senyawa organik yang terdapat di alam bersifat basa atau alkali dan sifat basa ini disebabkan karena adanya atom N (Nitrogen) dalam molekul senyawa tersebut dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis.  Tembakau adalah tanaman musiman  yang tergolong dalam tanaman perkebunan. Pemanfaatan tanaman tembakau  terutama  pada  daunnya  yaitu  untuk pembuatan rokok.
 Tanaman tembakau diklasifikasikan sebagai berikut :

Famili               : Solanaceae
Sub Famili : Nicotianae Genus                        :   Nicotianae
Spesies             : Nicotiana tabacum dan   Nicotiana rustica


Tembakau merupakan bahan dasar utama dalam pembuatan rokok. Nikotin ialah
senyawa spesifik yang dikandung oleh tembakau. Nikotin merupakan basa lemah yang
mudah menguap ( Volatil base ). Untuk itu diperlukan suatu metoda yang cocok untuk penentuan  kadarnya.














Merokok telah diketahui dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan ini dapat disebabkan olenikotin yang berasal dari asap arus utama dan asap arus samping dari rokok yang dihisap oleh perokok. Dengan demikian penderita tidak hanya perokok sendiri (perokok aktif) tetapi juga orang yang berada di lingkungan asap rokok (Environmental Tobacco Smoke) atau disebut dengan perokok pasif1. Gangguan kesehatan yang ditimbulkan dapatberupa bronkitis kronis, emfisema, kanker paru-paru, larink, mulut, faring, esofagus, kandung kemih, penyempitan pembuluh nadi dan lain-lain. Namun demikian masih banyak orang baik laki-laki maupun perempuan yang belum atau tidak dapat meninggalkan kebiasaan merokok ini 2.
Berbagai usaha telah dilakukan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap kesehatan lingkungan dari asap rokok, seperti larangan merokok di tempat-tempat umum, instalasi khusus, dan lain-lain. Bahkan peringatan pemerintah pada kemasan rokok yang menyatakan bahwa merokok dapat merugikan kesehatan tidak mendapatkan tanggapan baik dari masyarakat. Risiko yang dapat ditimbulkan oleh karena merokok sebenarnya dapat dikurangi bila diketahui kadar nikotin dalam asap rokok. Bila kadar ini dicantumkan maka calon perokok dapat memilih rokok dengan kandungan nikotin yang sekecil mungkin atau kandungan yang paling sedikit diantara jenis-jenis rokok. Pada saat ini banyak produsen rokok belum mencantumkan kadar nikotin dalam kemasannya maka perlu dilakukan pengukuran kadar nikotin yang dihasilkan oleh asap rokok dengan tujuan untuk mengetahui berapa kandungan nikotin yang dihasilkan oleh asap rokok dari berbagai
macam merk rokok yang banyak beredar di pasaran. pada semua kemasan rokok telah dicantumkan kadar nikotinnya, sedangkan pada kemasan cerutu tidak.
Kandungan nikotin yang terdapat dalam rokok kretek lebih besar dari rokok filter baik pada asap arus utama atau pun arus samping. Pada rokok filter kandungan nikotin terbesar terdapat pada Filter-C dan yang terkecil rokok Filter-A. sedangkan pada jenis kretek, nikotin paling besar didapatkan pada Kretek-X, yang terkecil Kretek-Z.


Minggu, 25 November 2012

MID SEMESTER KIMIA BAHAN ALAM


                            Ujian Mid Semester

Matakuliah                 : Kimia Bahan Alam
Kredit                          : 2 SKS
Dosen             
            : Dr. Syamsurizal, M.Si
Hari/Tanggal
            : Sabtu, 24 november 2012
Waktu            
            : 15.30 sd 09.00 pagi ( tanggal 26 november 2012 )


Jawaban anda di posting diblog masing – masing. Ujian ini open book. Bilamana ditemukan anda mencontek jawaban teman anda maka anda dipastikan GAGAL dari mata kuliah ini.

1.      Kemukakan gagasan anda bagaimana cara mengubah suatu senyawa bahan alam yang tidak punya potensi ( tidak aktif ) dapat dibuat menjadi senyawa unggul yang memiliki potensi aktifitas biologis tinggi. Berikan dengan contoh.

2.      Jelaskan bagaimana idenya suatu senyawa bahan alam yang memiliki potensi biologis tinggi dan prospektif untuk kemaslahatan makhluk hidup dapat disintesis di laboratorium


3.      Jelaskan kaidah-kaidah pokok dalam memilih pelarut untuk isolasi dan purifikasi suatu senyawa bahan alam. Berikan dengan contoh untuk 4 golongan senyawa bahan alam : Terpenoid, alkaloid, Flavonoid, dan Steroid.

4.      Jelaskan dasar titik tolak penentuan struktur suatu senyawa organik. Bila senyawa bahan alam tersebuat adalah kafein misalnya. Kemukakan gagasan anda hal – hal pokok apa saja yang di perlukan untuk menentukan strukturnya secara keseluruhan.
JAWABAN
1.      Uji bioaktifitas (bioassay) suatu metabolit sekunder senyawa alam dapat dilakukan secara in vivo maupun in vitro. Suatu senyawa dapat dikatakan aktif jika memberikan efek fisiologis maupun farmakologis. Untuk mengubah suatu senyawa bahan alam yang tidak memiliki potensi menjadi senyawa unggul bisa dengan melakukan metode ekstraksi. Senyawa senyawa yang diketahui tidak aktif dipisahkan dari senyawa aktif nya. Bisa juga dengan isolasi metabolit sekuder. Misalnya pada tanaman nilam.
Tanaman nilam yang sering juga disebut pogostemon heyneanus, benth atau dilem wangi (jawa), merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat menghasilkan senyawa terpenoid.
Tanaman ini merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan secara sederhana untuk tujuan pengobatan, yaitu obat influenza, obatk kulit, damam, radang saluran nafas, hipertensi, batu empedu, disentri, easir, dan sebagainya.
2.      Senyawa bahan alam yang terdapat di sekitar kita memiliki potensi yang besar untuk dimanfaatkan bagi kemaslahatan hidup orang banyak. Misalnya minyak atsiri, dapat digunakan sebagai  bahan parfum, obat-obatan dan banyak lainnya. Sintesis senyawa bahan alam di laboratorium biasanya melalui proses yang panjang, bisa dengan metode isolasi maupaun pemurnian, untuk mensintesis senyawa bahan alam perlu diketahui biosintesis senyawa itu sendiri.
3.      Kaidah-kaidah pokok dalam memilih pelarut :
·         Pelarut mudah dipisahkan dari zat terlarut
·         Pelarut tidak bereaksi dengan zat terlarut melalui segala cara.
·         Pelarut harus mempunyai daya larut yang tinggi dan tidak  berbahaya atau beracun.
·         Memiliki titik didih yang tepat
Contoh pelarut yang biasa digunakan dalam isolasi senyawa bahan alam (flavonoid, alkaloid, steroid/terpenoid) yaitu :
kloroform, n-butanol, etil asetat, n-heksan, metanol, diklorometana, dietil eter dll.
4.    4.  Hal-hal pokok dalam menentukan struktur
Penentuan struktur suatu senyawa bahan alam dilakukan dengan menggunakan metode spektroskopi. Spektroskopi IR, spektroskopi NMR, spektroskopi UV dan spektroskopi massa.
·      Spektroskopi IR
Spektrofotometri inframerah  digunakan untuk identifikasi suatu senyawa melalui gugus fungsinya. Untuk keperluan elusidasi struktur, daerah dengan bilangan gelombang 1400 – 4000 cm-1 yang berada dibagian kiri spektrum IR, merupakan daerah yang khusus berguna untuk identifikasi gugus-gugus fungsional, yang merupakan absorbsi dari vibrasi ulur.
·      Spektroskopi NMR
NMR (Nuclear Magnetic Resonance) merupakan metode spektroskopi yang sangat penting dalam penentuan struktur senyawa organic. Apabila spektroskopi inframerah dapat mengindikasikan tentang gugus fungsi yang terdapat pada suatu senyawa organik, maka 1H NMR memberikan gambaran tentang jumlah setiap tipe hidrogen dan 13C NMR selain memberikan data tentang jumlah karbon dalam suatu molekul juga tipe dari karbon tersebut.
·      Spektroskopi UV
spektroskopi ultra violet memiliki kemampuan untuk mengukur jumlah ikatan rangkap atau konyugasi aromatik didalam suatu molekul. Daerah panjang gelombang dari spektrum ultra violet berkisar 200 - 400 nm.


Jumat, 02 November 2012

Terpenoid


Terpenoid terdiri atas beberapa macam senyawa, mulai dari komponen minyak atsiri, yaitu monoterpena dan sesquiterepena yg mudah menguap (C10 dan C15), diterpena menguap, yaitu triterpenoid dan sterol (C30), serta pigmen karotenoid (C40). Masing-masing golongan terpenoid itu penting, baik dalam pertumbuhan dan metabolisme maupun pada ekologi tumbuha. Terpenoid merupakan unit isoprena (C5H8). Terpenoid merupakan senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprena dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C30 siklik yaitu skualena. Senyawa ini berstruktur siklik yang nisbi rumit, kebanyakan berupa alcohol, aldehid atau atom karboksilat. Mereka berupa senyawa berwarna, berbentuk kristal, seringkali bertitik leleh tinggi dan aktif optic yang umumnya sukar dicirikan karena tak ada kereaktifan kimianya.
Manfaat Senyawa Terpenoid
Kegunaan terpenoid bagi tumbuhan antara lain :
·         Fitoaleksin
·          Insect antifectan, repellant
·          Pertahanan tubuh dari herbifora
·          Feromon
Sebagian besar terpenoid mempunyai kerangka karbon yang dibangun oleh dua atau lebih unit C-5 yang disebut isopren. Klasifikasi terpenoid ditentukan dari unit isopren atau unit C-5 penyusun senyawa tersebut. Senyawa umum biosintesa terpenoid dengan terjadinya 3 reaksi dasar, yaitu:
1.      Pembentukan isoprene aktif berasal dari asam asetat melalui asam mevalonat.
2.      Penggabungan senyawa dan ekor dua unit isopren akan membentuk mono-, seskui-, di-, sester-, dan poli-terpenoid.
3.      Pengabungan ekor dan ekor dari unit C15 atau C20 menghasilkan terpenoid atau steroid.
Secara umum biosintesa dari terpenoid dengan terjadinya 3 reaksi dasar, yaitu:
1.      Pembentukan isoprene aktif berasal dari asam asetat melalui asam mevalonat.
2.      Penggabungan kepala dan ekor dua unit isoprene akan membentuk mono-, seskui-, di-. sester-, dan poli-terpenoid.
3.      Penggabungan ekor dan ekor dari unit C-15 atau C-20 menghasilkan triterpenoid dan steroid.