Jumat, 19 Oktober 2012

Flavanon


Flavonoid merupakan kelompok metabolit sekunder yang banyak tersebar di alam, tersebar banyak di tumbuhan dan senyawa tertentu menunjukkan aktivitas farmakolgis estrogenik, antioksidan, antiviral, antibakteri, antiobesitas, dan anticancer. Biasanya, flavonoid dibagi menjadi 3 kategori yaitu:
1.    Flavon, turunannya adalah flavonol, isoflavon,
2.    Flavan, turunannya adalah
3.    Antosian, turunannya adalah
Ikatan rangkap, hidroksilasi, dan posisi cincin adalah pembeda dari kategori tersebut. Kemampuan farmakolois flavonoid sangat luas dan sekarang mendapat perhatian yang lebih. Pengembangan tidak hanya ke arah suplemen, namun juga ke arah treatment untuk penyakit kronis termasuk kanker dan diabetes (Popiolkiewicz et al. 2005). Sebagai contoh pada percobaan in vivo menggunakan tikus sebagai model untuk diabetes, pemberian glucosylated flavanone hesperidin dan flavanone naringenin memberikan hasil yang sangat efektif pada perbaikan metabolisme lemak, dengan cara mengubah aktivitas enzim dan pada saat yang sama menurunkan level gula dengan cara down-regulasi hepatic GLUT2 dan glucose-6-phosphotase dan secara simultan up-regulasi hepatic glucokinase dan adipocyte GLUT4 (Ae Park et al., 2006).


Flavanon, merupakan prekursor langsung pada kebanyakan flavonoid, disintesis dari asam amino fenilalanin atau tirosin (Gambar 1).
Tahapan mendetail biosintesis flavanon dan diversifikasi flavonoid


Struktur akhir flavanon terbentuk hanya jika chalcones diisomerisasi menjadi (2S)-flavanone oleh chalcone isomerase (CHI), reaksi ini terjadi secara spontan pada suasana basa. Setelah terbentuk flavanon, banyak sekali senyawa enzim yang bisa mengubah ggus fungsi atau mengubah konformasi dari inti 3-cincin fenilpropan ini menghasilkan hingga 8000 struktur senyawa berbeda. Fungsionalisasi bisa berupa hidroksilasi, reduksi, alkilasi, oksidasi, dan glukosilasi, sendirian masing-masing atau kombinasi. Secara alami, enzim-enzim tersebut ada di tumbuhan, namun menurut laporan Ueda et al. (1995) bahwa terdapat type III polyketide synthases yang berasal dari mikroorganisme.

Sabtu, 06 Oktober 2012

Pengobatan Penyakit Jantung Koroner dengan Menggunakan Menu Olahan Herbal Mahkota Dewa

PENDAHULUAN
Penyakit Jantung Koroner adalah penyempitan/penyumbatan (arteriosclerosis) pembuluh arteri koroner yang disebabkan oleh penumpukan dari zat-zat lemak (kolesterol, trigliserida) yang makin lama makin banyak dan menumpuk di bawah lapisan terdalam (endotelium) dari dinding pembuluhna nadi.  Dengan tersumbatnya Arteri Koroner,  maka hal ini akan mengurangi atau menghentikan aliran darah mensupplyoksigen keotot-otot jantung,  sehingga mengganggu kerja jantung sebagai pemompa darah. Dan bila sampai otot-otot jantung kekurangan supply darah maka jantung akan menjadi lemah dan tidak dapat menyediakan darah keseluruh bagian.
Penyakit jantung koroner (PJK) telah menjadi penyebab utama kematian dewasa ini. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat lebih dari 7 juta orang meninggal akibat PJK di seluruh dunia pada tahun 2002. Angka ini diperkirakan meningkat hingga 11 juta orang pada tahun 2020. Di Indonesia, kasus PJK semakin sering ditemukan karena pesatnya perubahan gaya hidup. Meski belum ada data epidemiologis pasti, angka kesakitan/kematiannya terlihat cenderung meningkat. Hasil Survei Kesehatan Nasional tahun 2001 menunjukkan tiga dari 1.000 penduduk Indonesia menderita PJK.
PJK terjadi karena penyempitan/ penyumbatan pembuluh darah koroner yang berfungsi mendistribusikan darah dan oksigen ke otot jantung. Penyumbatan (plak aterosklerosis) disebabkan tertumpuknya endapan lemak (terutama kolesterol LDL), sel-sel otot polos pembuluh darah dan matriks ekstraseluler lainnya di sepanjang dinding arteri sebagai hasil proses yang berlangsung bertahun-tahun. Jika aliran darah berkurang secara bermakna, maka penderita perlu
segera mendapat tindakan medis. Keluhan penderita PJK bervariasi. Umumnya angina pectoris, rasa sakit di dada seperti tertekan benda berat yang kadang menjalar ke lengan, rahang, dan punggung. Ada pula penderita yang mengeluh leher seperti tercekik atau merasa sakit di ulu hati.
Keluhan biasanya terjadi saat penderita melakukan aktivitas fisik atau stres yang membuat jantung berdenyut lebih kencang dan menuntut lebih banyak oksigen. Sebagian penderita bahkan datang ke dokter dalam keadaan serangan jantung (infark miokard akut) dengan rasa sakit yang lebih hebat dan lama, sehingga badan basah kuyup dengan keringat dingin. Jika tidak ditangani secara baik, bisa berujung pada kematian.
PEMBAHASAN
  • Pengertian Penyakit Jantung Koroner
  
 
 
Jantung merupakan organ terpenting yang ada pada tubuh kita. Jantung merupakan organ berupa otot yang berbentuk erucut. Berat jantung sendiri yakni mencapai 300 gram. Jantung berfungsi sebagai pemompa darah dalam tubuh kita.
Adanya Pengertian penyakit jantung sendiri yaitu penyakit yang terjadi pada jantung akibat adanya gangguan kinerja jantung untuk memompa darah dikarenakan beberapa faktor.
√ Faktor-faktor yang dapat memicu seseorang terkena penyakit jantung antara lain :
  1. Merokok
  2. Mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi
  3. Malas belorahraga
  4. Kurang istiraha
  5. Tingkat stress yang tinggi
  6. Tekanan darah tinggi
  7. Kegemukan
  8. Diabetesriwayat keturunan penyakit dalam keluarga
Secara medis, penyakit jantung dikelompokkan menjadi dua macam, yakni penyakit jantung koroner dan penyakit jantung genetik. Penyakit jantung koroner terjadi akibat terjadinya penyempitan pembuluh darah pada jantung. Sedangkan penyakit jantung genetik merupakan penyakit jantung yang terjadi dikarenakan faktor genetik (bawaan) dari orang tua atau garis keturunan yang ada pada keluarga.
Seseorang yang sudah terkena penyakit biasanya sering merasakan sakit mendadak yang terjadi di bagian jantung. Hal ini biasa disebut dengan serangan jantung. Serangan jantung sendiri mempunyai pengertian yakni kondisi dimana otot jatung mengalami kerusakan sehingga mengakibatkan berkurangnya pasokan darah yang mengalir ke jantung.
Meskipun hal tersebut hanya terjadi dalam sesaat, namun dapat mengakibatkan sebagian sel jantung mati. Para penderita jantung biasanya mengalami gejala-gejala spesifik yang dirasakan pada jantungnya.
√  Gejala tersebut antara lain :
  1. Nyeri
    Perasaan nyeri ini terjadi akibatotot tidak mendapat cukup darah.
  2. Sesak Nafas
    Perasaan sesak ini terjadi karena adanya cairan yang masuk ka dalam rongga udara di paru-paru.
  3. Kelelahan
    Kelelahan terjadi karena tidak efektifnya kerja jantung untuk memompa darah.
  4. Jantung Berdebar-debar
    Jantung berdebar merupakan gejala penyakit jantung.
  5. Pusing dan Pingsan
    Penurunan jumlah aliran darah karena kemampuan jantung untuk memompa berlangsung tidak baik maka bisa menyebabkan pusing bahkan pingsan.
            Penyakit jantung koroner biasanya dicegah dengan cara menerapkan pola hidup sehat pada kehidupan kita sehari-hari. Selain kita juga dapat mencegahnya dengan melakukan hal-hal sebagai berikut :
  1. Pala makan sehat dengan tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak kolesterol
  2. Berhenti merokok
  3. Hindari stress
  4. Olahraga secara teratur
  5. Mengkonsumsi antioksidasi
  6. Menjaga berat badan agar tidak kelebihan berat badan (obesitas)
  • Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)
 
Pohon Mahkota Dewa dahulu tak pernah di gubris sedikitpun, kini telah banyak di bicarakan orang tentang manfaatnya. Tanaman ini sebenarnya berasal dari papua, karenanya dinamakan Phaleria papuana. Mahkota dewa dapat juga dibudidayakan sebagai tanaman hias / tanaman peneduh. Pohonnya kecil dengan tinggi mencapai 3 meter, mempunyai buah yang menarik karena warnanya merah menyala,menempel dari batang utama hingga ke ranting-rantingya. Disebut juga Makuta Rojo, Makuto Ratu, Obat Dewa. Pau ( Obat Pusaka) atau Croen of God. Buah Mahkota Dewa mengandung beberapa zat aktif seperti:
  1. Alkaloid, bersifat detaksifikasi yang dapat menetralisir racun di dalam tubuh
  2. Saponin, yang bermanfaat sebagai:
    a. Sumber anti bakteri dan anti virus
    b. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
    c. Meningkatkan vitalitas
    d. Mengurangi gula dalam darah
    e. Mengurangi penggumpalan darah
    f. Melancarkan peredaran darah keseluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah
    g. Pengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penumbuhan lemak pada dinding pembulu darah
    h. Mengurangi kadar resiko penyakit jantung koroner
    i. Mengandung antiinflamasi ( antiradang ) berfungsi sebagai anti-oksidan membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi
    pendarahan atau pembengkan
  3. Plavanoid
    a. Melancarkan peredaran darah keseluruh tubuh dan mencengah terjadinya penyumbatan pada pembulu darah
    b. Mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada dinding pembulu darah
    c. Mengurangi kadar  resiko  penyakit jantung koroner
    d. Berfungsi sebagai anti – oksidan
    e. Membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan
  4. Polifenol
    Berfungsi sebagai antihistamin (antialergi).
  • Cara pengolahan Mahkota Dewa untuk Penyakit Jantung :
•  Ramuan Herbal Mahkota Dewa :
Bahan :
  1. Daging buah mahkota dewa kering: 5 gram
  2. Pegagan : 15 gram
  3. Sambiloto kering :10 gram
  4. Daun dewa :15 gram
Cara membuat :
            Semua bahan dicuci lalu direbus dengan 5 gelas air. Angkat rebusan setelah tinggal 3 gelas. Angkat dan saring. Minum 3 kali sehari masing-masing satu gelas
•  Teh Mahkota Dewa
 
√  Teh Mahkota Dewa perpaduan antara :
Buah Mahkota Dewa (Philaria Papuana Fructus)
Daun Teh Hijau ( Camellia Sinensis Folium)
Benalu Teh ( Scumulla AtropurpureaFolium)
√  Komposisi Produk :
Buah Mahkota Dewa 70%
Daun Teh Hijau 20%
Benalu Teh 10%
√  Tinjauan Ilmiah
Pohon Mahkota Dewa (Philaria Papuana Fructus)
Sungguh tanaman amat ajaib. Tanaman perdu yang  dahulu hanya menjadi tanaman kerajaan kini telah menjadi bagian dari tanaman rakyat. Dosen UGM Yogyakarta, Sumasturi memaparkan bahwa tanaman ini mengandung Antihistamin, flavonoid, saponon, polifenol dan zat-zat lain yang mempunyai efek analgensi, anti bakteri dan menurunkan gula darah (Minggu Pagi No. 44 Februari 2002)
Daun Teh Hijau ( Camellia Sinensis Folium)
Merupakan tanaman obat terhebat dimuka bumi. Dr. Joko Sulistyo dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi LIPI mengatakan bahwa bahwa para ahli dari Johannes Guiterburg University Mainz Jerman telah melakukan penelitian pada daun teh bahwa teh hijau memang mengandung suatu komponen antioksidan juga anti karsinogenik aktif yang berfungsi mencegah kerusakan sel maupun DNA akibat adanya senyawa radikal bebas yang berhubungan dengan penyakit kanker dan jantung.
Benalu Teh ( Scumulla AtropurpureaFolium)
Menurut Prof. Suwijoyo Pramono pakar farmasi UGM merupakan tumbuhan yang sangat efektif sebagai obat kanker, Teh Hijau, Buah Mahkota Dewa dan Benalu Teh merupakan perpaduan formula yang sangat efektif karena ketiganya mengandung senyawa polifenol yang dikandungnya antara lain epikatekin (EC), epigalo Katekin (EGC), Epikatekin Galat (ECG), Epigalokatekin Galat (EGCC), flavonoid, asam galat dan klorogenat. Zat-zat di atas memiliki anti oksidan kuat diantaranya efek anti multagenik, anti tumor, anti bakteri pembakar kolesterol tubuh dan penyebab penyakit degeneratif.
Produk Salama Nusantara
Insya Allah tetap terpecaya, sudah terbukti dan diakui :
Insya Alloh Bermanfaat Membantu Mengobati dan Mencegah Penyakit :
Demam Berdarah, Kanker, Lever, Darah Tinggi, Stroke, Jantung, Kencing Manis/Diabetes, Ginjal/Cuci darah, Lumpuh, Kegemukan, Batuk, Sesak nafas, Jerawat (menghaluskan kulit), Keputihan, Haid tidak lancar, Reumatik, Ambeien, Amandel, Lemah Syahwat, Asam Urat.
 Aturan Pakai:
  1. Memasukkan 1,5 sendok makan Teh Mahkota Dewa ke dalam gelas
  2. Tuangkan air panas hingga gelas terisi penuh (150 ml)
  3. Tunggu hingga air berubah warna, tambahkan gula bila dikehendaki (untuk non diabetes)
Untuk hasil terbaik gunakan 3x sehari selama 2 bulan berturut-turut. Untuk segala umur.
•  Pengolahan buah mahkota dewa :
  1. Petik buah mahkota dewa yang sudah tua atau matang dipanen,lalu pilih buah yang utuh serta bebas dari berkas serangga, hama dan penyakit.
  2. Cuci di bawah air mengalir, tanpa menggunakan sabun.
  3. Ambil kulit dan danging buahnya dengan cara diiris tipis.
  4. Hati-hati cangkak jangan sampai terambil karena bagian inilah yang beracun. Kemudian dikeringkan hingga 10% dari berat bersih.
  5. Ambil potongan tersebut lalu di sangrai selama 5 menit.
  6. Masukkan kedalam panci dan masukkan air sebanyak 2 gelas, panaskan hingga setengahnya, kemudian disaring dan setelah hangat bisa di minum, perlu diingat jumlah irisan yang digunakan jangan terlalu banyak, cukup 6 irisan sebesar ujung ibu jari orang dewasa.
•  Ramuan jamu, berikut ramuan yang dipakai adalah :
  1. Daun dewa dan daunnya
  2. Mahkota dewa
  3. Sambiloto
Ambil masing-masing 1 sendu makan, kemudian rebus dengan 3 gelas air sampai air tinggal 1,5 gelas, biarkan kemudian minim pagi dan sore, bila senang makan lalap, gunakan daun dewa segar sebagai lalap makan sehari-hari.

Selasa, 02 Oktober 2012

Flavonoid

Flavonoid adalah senyawa yang terdiri dari dari 15 atom karbon yang umumnya tersebar di dunia tumbuhan.[1] Lebih dari 2000 flavonoid yang berasal dari tumbuhan telah diidentifikasi, namun ada tiga kelompok yang umum dipelajari, yaitu antosianin, flavonol, dan flavon. [2] Antosianin (dari bahasa Yunani anthos , bunga dan kyanos, biru-tua) adalah pigmen berwarna yang umumnya terdapat di bunga berwarna merah, ungu, dan biru .[2] Pigmen ini juga terdapat di berbagai bagian tumbuhan lain misalnya, buah tertentu, batang, daun dan bahkan akar. Flavnoid sering terdapat di sel epidermis.[2] Sebagian besar flavonoid terhimpn di vakuola sel tumbuhan walaupun tempat sintesisnya ada di luar vakuola.[2]

Fungsi

Antosianin dan flavonoid lainnya menarik perhatian banyak ahli genetika karena ada kemungkinan untuk menghubungkan berbagai perbedaan morfologi di antara spesies yang berkerabat dekat dalam satu genus misalnya dengan jenis flavonoid yang dikandungnya.[2] Flavonoid yang terdapat di spesies yang berkerabat dalam satu genus memberikan informasi bagi ahli taksonomi untuk megelompokkan dan menentukan garis evolusi tumbuhan itu.[2]
Cahaya khususnya panjang gelombang biru meningkatkan pembentukan flavonoid dan flavonoid meningkatkan resistensi tanaman terhadap radiasi UV.[2]
Quercetin dan myricetin, merupakan jenis flavonoid yang melindungi sel Caco-2 yang terdapat pada saluran pencernaan dari oksidasi rantai ganda DNA dan bersifat antioksidan yang melindungi kolonosit dari stress oksidatif.[3]